
Dalam mempraktikan ilmu di dunia SEO tentu tidak akan ada habisnya. Beragam ilmu baru dan metode baru yang perlu diterapkan pun akan kita perlukan. Termasuk Schema Markup dan Structured Data. Kedua elemen ini akan kita bahas lebih mendetail dan lengkap.
Schema Markup dan Structured Data lebih mengarah kepada rangkaian kompleks sebuah data yang terpadu. Nantinya, kedua elemen ini dapat sangat meningkatkan ranking serta berujung kepada pendapatan traffic yang lebih tinggi lagi.
Seperti yang kita tau, dalam dunia internet ada miliaran hingga lebih dari triliunan data yang tersebar luas di dunia internet.
Tentu data-data ini tidak bisa kita sepelekan dengan tidak memiliki struktur yang rapih dan jelas. Jika data yang kita miliki tidak terstruktur, tentu dalam pendefinisiannya akan semakin sulit dan cenderung kurang berkualitas.
Maka dari itu, lambat laun data-data yang tersebar ini dibuat terstruktur sehingga mudah didefinisikan, dikelompokkan hingga diberikan dengan tepat sasaran. Hal ini tentu menjadi perhatian para pemiliki search engine seperti google dalam menentukan sebuah konten yang bermanfaat dan sesuai kebutuhan.
Penjelasan Lengkap Schema Markup dan Structured Data
Perbedaan Schema markup dan structured data

Sebelum kita lebih jauh lagi mengenal dan mengetahui tata cara menggunakan kedua elemen tersebut, kita lebih dulu mengetahui apa arti dan perbedaan dari Schema markup dan structured data. Selayaknya kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Mari kita bahas:
- Structured Data
Merupakan serangkaian data terstruktur yang tersusun rapih dengan nama serta nilai dari suatu data.
Kegunaan mudahnya dapat membantu dalam mendefinisikan dari topik data hingga isi detail data yang dapat menggambarkan betapa penting dan serius nya suatu konten yang dibuat untuk pengunjung.
Hal ini dapat berujung kepada penilaian baik dari search engine seperti google. Dengan membantu mendefinisikan dan meyakinkan konten yang disajikan layak maka akan lebih cepat untuk dapat ranking. Poin berikutnya akan kita jelaskan bagaimana google structured data dibentuk.
- Schema Markup
Sedangkan Schema Markup sendiri lebih berkesinambungan kepada micro data. Yang dimana Schema ini menjadi project search engine seperti google dalam menciptakan micro data yang terdefinisikan.
Dengan begitu, schema markup dapat membantu menampilkan beragam informasi penting dan utama bagi website maupun kontennya.
Project ini sendiri telah memiliki list umum yang dimana berbagai schema umum hasil kolaborasi HTML, Google, Microsoft, dan Yahoo disertakan dalam Schema.org yang menyediakan berbagai kelas definisi seperti kategori dan berbagai hal lainnya yang dibuat seragam sehingga dapat menjadi patokan defisini yang baik bagi search engine.
Cara menggunakan schema markup dan structured data
Cara membuat schema markup agar data yang terstruktur tersebut dapat lebih dimengerti oleh search engine.
Mungkin pada tahap ini kalian akan sedikit bingung antara schema markup dan structured data. Sebenarnya kedua ini memiliki sebuah fungsi yang hampir mirip dalam mendefinisikan suatu data yang random.
Namun, data yang terstruktur dapat berkomunikasi dengan lebih baik kepada mesin pencari dengan menggunakan schema markup tersebut. Ada beberapa format code dalam schema markup:
- JSON-LD, kode berformat JSON pada javascript
- Microdata, kode pada tag html
- RDFa, kode dalam terapan HTML5 yang terletak pada atribut.
Dalam menggunakan schema markup tentu saat ini telah cukup dipermudah dengan berbagai plugins serta generator yang tersedia di internet tanpa perlu melakukannya secara manual, seperti:
Schema Markup Generator

Generator ini akan membantu anda dalam menentukan berbagai tipe schema yang kalian inginkan. Nantinya yang kalian inginkan akan di generate dalam bentuk code JSON dan menghasilkan code seperti ini:
<script type=”application/ld+json”>
{
“@context”: “https://schema.org/”,
“@type”: “WebSite”,
“name”: “”,
“url”: “”,
“potentialAction”: {
“@type”: “SearchAction”,
“target”: “{search_term_string}”,
“query-input”: “required name=search_term_string”
}}
</script>
Source: kodingin.com
Cukup sulit bukan jika kalian masih awam? Maka itu generator diciptakan. Ada beberapa generator yang bisa kalian gunakan seperti:
- Schema Markup Generator by Merkle
- Google’s Structured Data Helper & Data Highlighter
- Schema App’s JSON-LD Generator
Plugin Schema Markup

Untuki plugins sendiri bisa kalian temukan jika kalian menggunakan platform website dengan basis wordpress. Di wordpress akan banyak sekali plugins yang dapat membantu pekerjaan anda dalam membuat schema markup seperti:
- All In One Schema.org Rich Snippets
- WP SEO Structured Data Schema
- Schema App Structured Data
- WP-PostRatings
- Markup (JSON-LD) structured in schema.org
- WPSSO Core
Cara mengatasi error structured data google atau schema markup
Jika dalam pengaplikasian secara manual maupun semi otomatis dalam structured data google/schema markup mengalami masalah, kalian dapat mengatasi error structured data google tersebut dengan testing tool yang tersedia seperti:
Pada structured data testing tool ciptaan google ini kalian dapat mengetahui apakah pemasangan schema markup kalian telah berjalan lancar dan baik atau mengalami masalah. Nantinya jika terindikasi masalah, kalian dapat mengambil langkah perbaikan.
- Google Search Console’s Structured Data Report
Masih hasil ciptaan google juga, namun fitur ini bersifat sebagai laporan schema markup yang kalian buat. Sebagai extension dari fitur testing tool goole struktur data.
- Yandex.Webmaster’s Structured Data Validator
Untuk schema markup testing tool satu ini mungkin kurang bersahabat bagi para pemula dibidang SEO dan dunia Coding. Sebab tampilannya tidak sesederhana google dan pandangan terhadap microdata yang lebih complex
- SEO SiteCheckup’s Microdata Schema Test
Diantara keempat testing tool, mungkin yang satu ini dapat menjadi pilihan alternative untuk kalian yang masih awam. Sebab, kamu dapat melakukan perbandingan dengan kompetitor terhadap penggunaan schema markup.
Dari keempat testing tool tersebut jangan lupa untuk tetap mengacu kepada laporan yang search engine buat seperti google pada GSC nya, sebab laporan yang mereka buat tentu lebih akurat dikarenakan website kita berinteraksi pada”wadah” yang google buat sendiri.
Kesimpulan
Dalam memahami lebih dalam terhadap structured data seo atau kata lainnya google’s structured data/ schema markup tentu membutuhkan waktu serta praktek yang lebih baik lagi.
Bukan hanya sekedar membuat schema secara sembarangan, tentunya kita perlu tahu apa kebutuhan terpenting bagi website kita.
Itulah penjelasan secara jelas dan padat terhadap pentingnya structured data dan schema markup dalam melakukan optimasi website anda dalam mesin pencari.
Dengan menambahkan ilmu ini dengan yang sebelumnya telah kalian pelajari tentu akan semakin mendekati kepada praktik SEO yang lebih sempurna lagi. Jangan berhenti belajar!